Selasa, 18 Januari 2011

Sekilas Tentang Learning Style

Apabila sebagai siswa anda tidak di beri pengajaran yang sesuai dengan gaya belajar anda berarti anda di buat cacat (J.Ingnan)

Kutipan di atas terlihat singkat namun memunculkan kesan yang sangat mendalam. Sebuah kutipan yang cukup memberikan pengaruh pada dunia pendidikan khususnya learning style atau yang lazim kita kenal dengan nama gaya belajar.

Learning style is the different ways of how learners take in and process information are (Reid, 1987; Celce-Murei, 2001). Learning style dapat di artikan sebagai cara siswa untuk memperoleh dan mengelola informasi yang di terimanya. Secara umum learning style ada 3 tipe yaitu visual, auditory, dan kinestetik (barsch in Davis(1989b)). Type visual adalah type yang lebih senang belajar dengan melihat, type auditory adalah tipe pembelajar yang lebih senang belajar dengan mendengarkan, tipe kinestetik adalah tipe pembelajar yang lebih senang belajar dengan melakukan gerakan. Tiap-tiap siswa memiliki learning style yang berbeda. Ada yang cenderung hanya memiliki satu learning style, ada juga yang memiliki kombinasi dari tipe-tipe learning style. Berdasarkan penelitian saya, kombinasi tersebut adalah Visual and Auditory, Visual and tactile, visual auditory and tactile.

Sudah menjadi sebuah keharusan bagi pendidik atau siapapun yang menganggap dirinya adalah pendidik mengetahui dan menerapkan konsep learning style dalam setiap pembelajaran. Jika anda sebagai pendidik tak melakukannya, maka dapat di asumsikan bahwa anda telah melakukan mal praktek pendidikan karena memincangkan pembelajaran siswa anda. Sungguh menjadi hal yang sangat ironi jika seorang pendidik yang seharusnya memberikan pembellajaran yang sebaik-baiknya dan menghasilkan generasi cerdas justru menjadi aktor yang memincangkan pendidikan. sanggupkah kita membiarkan ini terjadi???. Saya yakin anda sepakat untuk mengatakan TIDAK...TIDAK...dan TIDAK!!!

Sebagai wujud dari kesepakatan kita, berikut ini terdapat sebuah puisi yang mungkin dapat memberikan inspirasi tentang bagaimana seharusnya konsep learning style di bawa ke dalam kelas.

Kelas Ajaib
oleh Chris Mullane
Kelas ini tidak seperti kelas lainnya, ada keajaiban dalam atmosfernya
Kelihatannya memang sedikit tidak teratur, dan banyak warna di mana-mana

Ada kantong-kantong kacang, bantal-bantal, dipan-dipan, beberapa pembatas, dan layar.
Dan, di sisi lain sebelah sana terlihat beberapa meja
Di sisi lain lagi di samping jendela, matahari terlihat bersinar cerah.
Namun, dekat dinding, sebelah dalam, kita melihat sinar yang jauh lebih redup.

musik melatar belakangi kegiatan belajar anak-anak yang butuh mendengar suara saat belajar.
Dan, di sini di sediakan penutup telinga untuk anak-anak yang memiliki cara belajar sebaliknya.

Di setiap dinding di gantung gambar-gambar, masing-masing memiliki ceritanya;
juga ada barang-barang yang boleh di pegang dan di raba, bahkan ada bolpoin yang harum.

Aku tidak tahu, bagaimana semua orang bisa menggunakan kelas ini.
Tampaknya, lebih seperti sebuah resep dari semacam ramuan ajaib!

Mungkin kelas ini memang ajaib dan akan mengeluarkan mantra khusus
sehingga setaiap orang yang masuk ke sini akan bisa belajar dengan sangat baik.

Tidak peduli apakh mereka anak yang cenderung taktil, auditory, visual, atau kinestetik, implusif, global, atau reflektif analitis.

Mereka tidak perlu lagi merasa sangat frustasi ketika berkonsentrasi, memproses, dan mengingat informasi!
(The power of learning style:74)

Selamat memahami konsep learning style bagi anda yang sedang mempelajarinya dan selamat bereksperimen bagi anda yang sedang menerapkannya.


Anci Kamri
ku tuliskan goresan singkat ini untuk secuil dari sebongkah perubahan di dunia pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar