Kata Tuan Penulis
Sabtu dan
Minggu, tak banyak yang suka ku kerjakan di kedua hari ini saat tak berkegiatan
di luar rumah. Kamarku biasanya jadi tempat yang paling nyaman untuk diriku dan
kantongku diakhir pekan apalagi diakhir bulan(hehehe). Bersantai sambil menonton, atau menyicil utang baca yang
belum juga lunas, 2 hal itulah yang biasa mengisi akhir pekanku. Malam minggu
pekan ini, aku menonton Lord of the Ring
bersama kedua roommateku. Karena di
sana bukan hanya aku seorang, maka jadilah judulnya N2(baca: nonton n ngobrol). Sambil N2, kuambil si orange. Kalau sudah
pegang si orange, tanganku biasanya membuka icon barlabel F berwarna biru.
Mulailah aku autis melihat kabar-kabar malam minggu temanku dilayarnya si
orange. Ada berita tentang seorang kawan
yang sedang mengadakan workshop
kepenulisan di sekolahnya. Di sana
tercantum nama penulis yang mengisi kegiatan tersebut. Melihat namanya,
merangsang serabut-serabut sarafku memunculkan wajah seorang senior di kampus.
Dia adalah mahasiswa tingkat akhir yang populer di seluruh adik angkatannya
karena cerdas dan kata temanku punya paras yang mirip dengan Vic zhu meteor
garden. Ku coba membuka akun nama penulis tersebut. Profilnya menginformasikan
bahwa dia bukanlah seorang yang tadi
kubayangkan.
Ku lanjutkan
menelusuri akun tuan penulis. Hey,
aku menjumpai beberapa tulisan di wallnya.
Ada satu judul tulisan yang unik di sana (upss,
sorry, the title is unpublished here,hihihi). Rasa ingin tahuku
membiarkanku membuka link website milik tuan penulis. Kubaca setiap rangkaian
kata dalam kalimatnya yang sederhana. Ada romantisme dalam ketulusan yang tak
dibuat-buat. ada harapan dan optimisme menuju perbaikan diri di kehidupannya
kelak. Aku suka pada alur cerita tuan penulis. Seperti melihat jiwa yang
merdeka di sana. Menapak tempat dan waktu seenak hati mengikuti imajinasi yang
kadang aneh tapi meaningfull.
Aku
jatuh cinta pada kesederhanan kata tuan penulis. Dan karena aku jatuh pada
cinta, minggu siang ini kuputuskan
mengakrabkan jari jemariku dengan tuts-tuts huruf si Tobi. Dan karena aku jatuh
pada cinta, minggu siang ini kuputuskan untuk berhenti menomor satukan diksi
dalam kalimatku. Dan karena aku jatuh pada cinta, kubiarkan setiap kata yang
kutulis mengalir mengikuti rasa tanpa harus tersekat oleh bayangan pikiran pembaca
setelah membaca tulisanku. Dan karena
aku jatuh pada cinta, akan kumulai lagi menulis di akhir pekan yang lain.
Karena
jatuhku pada cinta diakhir pekan ini, kumaknai cinta pada tulisan tuan penulis
dengan sepenggal kata berikut ini. “begitulah
selayaknya cinta,tak peduli pada apapun yang kau cintai tapi cinta itu harus
menggugahmu untuk melakukan sesuatu yang lebih produktif. Cinta sebisa mungkin
menggerakkanmu untuk lebih baik. Cinta harusnya memerdekakan jiwamu karena
cinta cukup dalam kesederhanaan, tak harus rumit seperti cinta Qais pada Laila yang
mengubahnya menjadi Majnun ataupun cinta Romeo yang rela menjemput kematian
demi Juliet. Cinta harusnya memerdekakan jiwamu karena cinta yang baik adalah
cinta yang menampilkan dirimu apa adanya.”
Untukmu
tuan penulis yang tak pernah kujumpai meskipun kita dalam lingkaran almamater
yang sama. Aku cinta pada karya tuan penulis saat ini. Teruslah membagikan
cerita lewat karya-karya anda karena karya anda yang telah saya baca adalah
karya yang menginspirasi. Saya yakin di luar sana banyak orang yang juga jatuh
cinta pada karya anda saat ini.
Jadi penasaran.... siapakah sang penulis itu ???
BalasHapusapakah saya juga mengenalnya??? atau pernahkan saya terlibat suatu acara denganya??? pertanyaan2 seperti itu pasti ada, tapi yang lebih membuat penasaran adalah tulisan seperti apa itu yang mebuat ukhtiku satu ini bisa terinspirasi dan mencurahkannya pada tulisan.... its good...^_^... Semoga besok2 sy juga bisa istiqomah menulis he..... karena menulis ternyata butuh komitmen juga ....^_^